Dalam hal teknologi, sangat susah bagi negara berkembang seperti Indonesia menghadirkan inovasi teknologi mobil terbaru.Bagai tak pernah akan menyerah, sejak beberapa waktu, kembali lahir mobil nasional (mobnas) yang diprakarsai Asosiasi Industri Otomotif Nusantara (Asianusa), gabungan pengusaha yang mengklaim konsisten bercita-cita untuk memproduksi mobnas Indonesia.
Mobnas yang satu ini bernama GEA (diambil dari singkatan gulirkan energi alternatif), hasil produksi kerja sama Asianusa dengan PT INKA, BUMN pabrikan gerbong kereta api.
Berita mengembirakan yang terakhir adalah, mulai datangnya pemesanan 250 unit GEA varian pengangkut sayur. "Pemesanan mobil tersebut dilakukan Pemprov Sulawesi Selatan dalam dua tahap.
Tahap pertama sebanyak 50 unit pada 2011. Sisanya sebanyak 200 unit akan diselesaikan pada 2012," kata Direktur PT INKA, Roos Diatmoko, di Madiun beberapa waktu lalu.
Mobnas yang satu ini masuk kategori city car berdemensi 3.320×1.490×1.640 mm dengan wheelbase 1.965 mm. Mesinnya 650 cc dan mampu melaju hingga kecepatan 85 km/jam dengan sistem pembakarannya injeksi EFI dengan penggerak roda depan.
Kabarnya bahan bakarnya sangat hemat.Mengomentari itu, Ketua Umum Asianusa, Ibnu Susilo kepada Republika mengatakan, dalam sejarahnya kehadiran Mobnas memang belum berhasil tampil di pasar mobil secara nasional. "Kita tidak perlu pesimistis dengan keadaan Mobnas yang selalu gagal di pasaran selama ini," ujarnya. Dengan keinginan gigih dari para produsen Mobnas, saat ini sedikit banyak telah bertahan dengan menjual hasil karyanya. Sebelum GEA, perusahaan yang dinaungi Asianusa, PT Fin Komodo Teknologi (FEN), berhasil membuat Mobil Komodo di tahun 2009, yang telah dipasarkan diseluruh Tanah Air hingga saat ini. Ibnu yang juga sebagai CEO dari PT FEN mengungkapkan hasil kerja keras perusahaannya menghadirkan mobil Komodo. "Mobil ini adalah hasil karya para teknisi dan modal dari anak Indonesia," ungkapnya.
Mobil Komodo adalah kendaraan of-froad jenis Cruiser asli Indonesia, yang sangat lincah dan handal sebagai kendaraan penjelajah. Ibnu selama ini menjual mobil Komodonya berdasarkan pemesanan, setiap tahun sekitar 100unit mobil Komodo berhasil terjual.
Selain Komodo, ada juga Mobnas bernama Tawon. Mobil berkapasitas mesin 650 cc ini diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya (Auto-gas) dengan pusat produksi di Rangkasbitung, Kabupaten Tangerang, Banten. Direktur Penjualan PT Auto-gas, Dewa Yuniardi, mengatakan, mobil Tawon ini memiliki peluang pasar yang potensial.
Pasar yang akan dituju mobil Tawon ini adalah segmen masyarakat pedesaan, khususnya bagi unit koperasi. "Kita tidak menjual secara ritel, tapi kepada koperasi," ujarnya. Saat ini, beberapa koperasi di tiga provinsi pulau Jawa telah siap memasarkan mobil tawon.
Untuk layanan after sales, pihaknya bekerja sama dengan berbagai koperasi dalam penyediaan suku cadang dan layanan service. Rencananya akhir bulan Oktober 2011 ini mobil Tawon sudah siap dipasarkan secara masal. Saat ini, jelas Dewa, pihaknya sedang memasuki tahap akhir analisis pasar dan penjualannya. "Dari komunikasi kami dengan pihak koperasi, kami optimis 40 hingga 50 unit akan terjual setiap bulan," ungkapnya.
Pilihan kerja sama dengan Koperasi juga dilakukan PT ENKA dalam pen-jualan lanjutan kepada Pemprov Sulawesi Salatan. "Penjualannya tidak dilakukan per unit melainkan per paket dan diharapkan dapat dilakukan oleh koperasi atau badan hukum," kata Roos Diatmoko.
Dukungan gubernur
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Sharul Yasin Limpo mengatakan, pemesanan mobil GEA buatan PT ENKA tersebut bertujuan mewujudkan mobil Indonesia di wilayahnya. Setelah dimodifikasi menjadi mobil sayur, mobil GEA tersebut akan digunakan untuk memajukan perekonomian masyarakat pedesaan di wilayahnya dengan memberikan mobil ini sebagai bantuan kepada masyarakat.
"Saya telah menganggarkan dana, hingga Rp 6 miliar untuk pemesanan mobil ini bagi masyarakat Sulawesi
Selatan. Teknisnya baru akan dibahas saat rapat paripurna mendatang," ujar Gubernur.
Ia menilai sudah saatnya Indonesia memiliki mobil nasional. Oleh karena itu, pihaknya atau Pemprov Sulawesi Selatan akan menjadi pendukung utama PT INKA untuk melahirkan mobil GEA menjadi mobil nasional.
Selain produsen yang tergabung dalam Asianusa, belakangan hadir pula konsep Mobnas hasil karya siswa SMK. Konsep Mobnas yang dikenal dengan mobil Esemka ini hasil kreasi siswa SMK. Namun mobil konsep ini belum direncanakan diproduksi dan dijual secara massal.
Pengamat Otomotif Suhari Sargo mengingatkan kepada produsen Mobnas untuk tidak sebatas memproduksinya. Ada tiga hal yang harus dilakukan produsen Mobnas. Pertama akselerasi teknologi mobil terkini harus dikejar dalam penyempurnaan produk. Kedua fokus di segmen pasar yang dituju dan terakhir perkuat mata rantai penjualan dan layanan after sales. Bila ketiga langkah itu konsisten dijalankan produsen Mobnas, maka ia yakin aka bertahan. "Minimal tidak tergilas penjualan mobil merek luar," ujarnya. Idealnya Mobnas adalah mobil yang dibuat secara sumber daya baik manusia, bahan dan teknologinya dari Indonesia. Yang kemudian diakui secara sah oleh pemerintah sebagai Mobnas. Namun dalam perjalanannya, tidak berlaku seperti itu. Dalam hal teknologi, Suhari menjelaskan, sangat susah bagi negara berkembang seperti Indonesia menghadirkan inovasi teknologi mobil terbaru. Karenanya perlu dilakukan kerja sama dengan beberapa produsen otomotif untuk awal mula pengembangan teknologi industri otomotif. Seperti yang dilakukan Proton dengan menggandeng Mitsubishi ketika didirikannya di tahun 1983.
Faktanya pengembangan Mobnas oleh pemerintah Indonesia, tidak pernah konsisten untuk mempertahankannya. Beberapa Mobnas yang sempat tenar pun, akhirnya harus rela terhenti akibat kebijakan politik atau keadaan ekonomi yang tidak kondusif. Bila melihat satu setengah dekade kebelakang. Indonesia memang pernah memiliki konsep Mobnas. Karena itu diperlukan lebih banyak pimpinan daerah yang rela mendukung-berkembangnya mobnas, seperti yang dilakukan Pemprov Sulawesi Selatan.
cO3 ed txdramnanta
Mobil Komodo adalah kendaraan of-froad jenis Cruiser asli Indonesia, yang sangat lincah dan handal sebagai kendaraan penjelajah. Ibnu selama ini menjual mobil Komodonya berdasarkan pemesanan, setiap tahun sekitar 100unit mobil Komodo berhasil terjual.
Selain Komodo, ada juga Mobnas bernama Tawon. Mobil berkapasitas mesin 650 cc ini diproduksi oleh PT Super Gasindo Jaya (Auto-gas) dengan pusat produksi di Rangkasbitung, Kabupaten Tangerang, Banten. Direktur Penjualan PT Auto-gas, Dewa Yuniardi, mengatakan, mobil Tawon ini memiliki peluang pasar yang potensial.
Pasar yang akan dituju mobil Tawon ini adalah segmen masyarakat pedesaan, khususnya bagi unit koperasi. "Kita tidak menjual secara ritel, tapi kepada koperasi," ujarnya. Saat ini, beberapa koperasi di tiga provinsi pulau Jawa telah siap memasarkan mobil tawon.
Untuk layanan after sales, pihaknya bekerja sama dengan berbagai koperasi dalam penyediaan suku cadang dan layanan service. Rencananya akhir bulan Oktober 2011 ini mobil Tawon sudah siap dipasarkan secara masal. Saat ini, jelas Dewa, pihaknya sedang memasuki tahap akhir analisis pasar dan penjualannya. "Dari komunikasi kami dengan pihak koperasi, kami optimis 40 hingga 50 unit akan terjual setiap bulan," ungkapnya.
Pilihan kerja sama dengan Koperasi juga dilakukan PT ENKA dalam pen-jualan lanjutan kepada Pemprov Sulawesi Salatan. "Penjualannya tidak dilakukan per unit melainkan per paket dan diharapkan dapat dilakukan oleh koperasi atau badan hukum," kata Roos Diatmoko.
Dukungan gubernur
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Sharul Yasin Limpo mengatakan, pemesanan mobil GEA buatan PT ENKA tersebut bertujuan mewujudkan mobil Indonesia di wilayahnya. Setelah dimodifikasi menjadi mobil sayur, mobil GEA tersebut akan digunakan untuk memajukan perekonomian masyarakat pedesaan di wilayahnya dengan memberikan mobil ini sebagai bantuan kepada masyarakat.
"Saya telah menganggarkan dana, hingga Rp 6 miliar untuk pemesanan mobil ini bagi masyarakat Sulawesi
Selatan. Teknisnya baru akan dibahas saat rapat paripurna mendatang," ujar Gubernur.
Ia menilai sudah saatnya Indonesia memiliki mobil nasional. Oleh karena itu, pihaknya atau Pemprov Sulawesi Selatan akan menjadi pendukung utama PT INKA untuk melahirkan mobil GEA menjadi mobil nasional.
Selain produsen yang tergabung dalam Asianusa, belakangan hadir pula konsep Mobnas hasil karya siswa SMK. Konsep Mobnas yang dikenal dengan mobil Esemka ini hasil kreasi siswa SMK. Namun mobil konsep ini belum direncanakan diproduksi dan dijual secara massal.
Pengamat Otomotif Suhari Sargo mengingatkan kepada produsen Mobnas untuk tidak sebatas memproduksinya. Ada tiga hal yang harus dilakukan produsen Mobnas. Pertama akselerasi teknologi mobil terkini harus dikejar dalam penyempurnaan produk. Kedua fokus di segmen pasar yang dituju dan terakhir perkuat mata rantai penjualan dan layanan after sales. Bila ketiga langkah itu konsisten dijalankan produsen Mobnas, maka ia yakin aka bertahan. "Minimal tidak tergilas penjualan mobil merek luar," ujarnya. Idealnya Mobnas adalah mobil yang dibuat secara sumber daya baik manusia, bahan dan teknologinya dari Indonesia. Yang kemudian diakui secara sah oleh pemerintah sebagai Mobnas. Namun dalam perjalanannya, tidak berlaku seperti itu. Dalam hal teknologi, Suhari menjelaskan, sangat susah bagi negara berkembang seperti Indonesia menghadirkan inovasi teknologi mobil terbaru. Karenanya perlu dilakukan kerja sama dengan beberapa produsen otomotif untuk awal mula pengembangan teknologi industri otomotif. Seperti yang dilakukan Proton dengan menggandeng Mitsubishi ketika didirikannya di tahun 1983.
Faktanya pengembangan Mobnas oleh pemerintah Indonesia, tidak pernah konsisten untuk mempertahankannya. Beberapa Mobnas yang sempat tenar pun, akhirnya harus rela terhenti akibat kebijakan politik atau keadaan ekonomi yang tidak kondusif. Bila melihat satu setengah dekade kebelakang. Indonesia memang pernah memiliki konsep Mobnas. Karena itu diperlukan lebih banyak pimpinan daerah yang rela mendukung-berkembangnya mobnas, seperti yang dilakukan Pemprov Sulawesi Selatan.
cO3 ed txdramnanta
Sumber: Republika Online (http://www.koran.republika.co.id)
5 komentar:
Izin share :D
Modelnya bagus nih..
akhirnya.. setelah sekian lama sya cari... dimana produk mobil indonesia..?? ternyata ada..
bangga rasanya..
juga tampilan mobilnya keren banget.. gak kalah dengan produk luar..
tetap dukung produk dalam negeri..!!
saya suka mode and jenis mobil ini , dimana pesan pembelianya pak , tlng di info
mantab dan sukses untuk indonesia
saya kasi 2 jempol untuk mobnas,indonesia blom tentu kalah dengan negara tetangga,maju terus mobnas!!!!
Posting Komentar