ASIANUSA singkatan dari ASOSIASI INDUSTRI AUTOMOTIF NUSANTARA dimana anggotanya terdiri dari produsen 'Micro Car' dan Mesin Penggerak di seluruh Indonesia.



Produsen Mobnas Tolak Insentif Pemerintah

Jumat, 27/05/2011 11:42 WIB 
Syubhan Akib - detikOto

Jakarta - Bila sebelumnya ATPM terus menunggu realisasi program mobil murah dengan mengharapkan insentif dari pemerintah bagi yang ikut program ini, sekumpulan pembuat mobil nasional malah dengan tegas tidak mau meminta insentif pemerintah itu.

Sekelompok pembuat mobil nasional yang tergabung dalam Asosiasi Industri Automotif Nusantara (Asia Nusa) menegaskan mereka tidak akan seperti pabrikan mobil asing yang terkesan meminta-minta diberi insentif dari pemerintah Indonesia.

Asia Nusa melalui Ketua Bidang Marketing / Komunikasi Dewa Yuniardi menjelaskan kalau masih banyak cara untuk membuat mobil berharga murah tapi dengan kualitas yang bagus tanpa perlu menjadi pengemis.

Dewa pun mengecam bila memang program ini nantinya akan memberikan insentif ke perusahaan asing. Sebab bila diberi insentif itu sama saja menghamburkan uang untuk dibawa ke negara orang. Sebab mobil bermerek asing tentu akan membawa sebagian pendapatannya ke negara asal.

"Sikap Asia Nusa adalah tidak usah ada insentif untuk mobil murah karena harga kami sudah murah. Jadi pemerintah tidak kehilangan pendapatan karena harus kasih insentif ke mobil murah. Pemerintah tidak akan kehilangan devisa keluar. Bayangkan kalau program mobil murah jalan, pasti akan laku keras, lalu berapa devisa negara yang akan terbang keluar?," papar Dewa.

"Lebih baik daripada uang pemerintah habis untuk kasi insentif mobil murah, sebaiknya siapkan aja infrastruktur stasiun BBG dan Asia Nusa siap dengan teknologi BBG. Asia Nusa memberikan solusi ke pemerintah, bukan menuntut pemberian fasilitas-fasilitas insentif," tukasnya.

Saat ini Asia Nusa menurut Dewa memiliki mobil-mobil nasional seperti Tawon, Gea, Komodo dan lainnya. Banderol harga mobil nasional ini pun cenderung sangat murah. "Kami bertahan di maksimum Rp 60 juta," tandasnya.

Harga itu tentu masih jauh dibawah batas harga maksimal yang ingin ditetapkan pemerintah untuk program mobil murah yakni Rp 75-80 jutaan. Dalam program tersebut, setiap pabrikan yang mampu mencapai harga tersebut dengan ketentuan-ketentuan spesifikasi lain yang ditetapkan pemerintah nanti akan diberi insentif.

Tapi menurut Dewa, insentif itu tidak perlu diberikan. Asia Nusa menurut Dewa sudah menemukan cara paling mudah untuk menekan harga jual kendaraan, yakni dengan berbagi platform dan komponen hingga mesin sesama anggota Asia Nusa.

"Sehingga harga bisa lebih rendah lagi, penyediaan komponen terjamin, ‎​mutu lebih bagus. ‎​Dan yang lebih penting lagi, Asia Nusa tidak perlu d​ikasih insentif-insentif-an seperti yang diminta oleh mobil merek luar, sehingga pendapatan pemerintah tidak berkurang," pungkasnya. ( ddn / ddn )

Sumber:
http://oto.detik.com/read/2011/05/27/114202/1648402/648/produsen-mobnas-tolak-insentif-pemerintah?o991101638

Tambahan dari ASIA NUSA:

ASIA NUSA berencana untuk membangun kerjasama antar anggota ASIA NUSA,  dengan melaksanakan beberapa hal, seperti:
  1. Pembuatan "Platform Sharing" production and assembly line, karena beberapa microcar produksi anggota ASIA NUSA mempunyai platform yang sama.
  2. Pembuatan "Component Sharing" production,  karena beberapa komponen tertentu (seperti kampas rem dll), dapat digunakan bersama-sama oleh anggota ASIA NUSA.
  3. Pembuatan "Engine Sharing" production and assembly line, yang engine nya akan digunakan oleh para anggota ASIA NUSA.
  4. Mengadakan gerakan "Product Designer Community", yaitu Sharing dengan masyarakat Indonesia dalam rangka melibatkan seluruh rakyat Indonesia dalam mewujudkan impian "Bangsa Indonesia Mampu Membuat Kendaraan Sendiri".
  5. Dan masih banyak lagi yang nanti akan di "Roadmap"kan oleh ASIA NUSA.
Hal tersebut dilakukan dalam upaya menjaga kualitas produk, jangkauan dan kemudahan perawatan suku cadang, serta harga akan lebih murah, tanpa harus mengandalkan pada insentif dari pemerintah, agar pemerintah tidak pusing untuk membuat kebijakan pemberian insentif dalam rangka menjalankan program mobil murah, seperti yang sedang di canangkan saat ini, dan apabila program Asia Nusa tersebut bisa berjalan, maka Insya Allah Indonesia tidak akan banyak kehilangan rupiah maupun devisa yang lari keluar negeri, perhitungannya kira2 begini: jika mobil murah menggunakan prinsipal luar maka kira2 70% devisa akan lari keluar negeri, jika menggunakan prinsipal lokal maka kira2 20% devisa yang terbang keluar negeri. ....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Dewa Yuniardi - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan