ASIANUSA singkatan dari ASOSIASI INDUSTRI AUTOMOTIF NUSANTARA dimana anggotanya terdiri dari produsen 'Micro Car' dan Mesin Penggerak di seluruh Indonesia.



Tanggapan Asianusa: Tersinggung, Mobnas Mundur dari IIMS 2011

Jumat, 01 Juli 2011 13:29 WIB
IIMS 2011
Jakarta - Anda yang sudah tidak sabar ingin melihat jajaran mobil nasional di pameran Indonesia International Motor Show 2011 ini terpaksa harus memupuskan niat. Kenapa? Mobnas yang tergabung di ASIANUSA memutuskan mundur dari pameran IIMS 2011 tersebut.

Lho kenapa? "Kami cukup kaget membaca berita dari otomotifnet.com, yang berjudul “Di IIMS Bisa Test Drive Mobil Nasional, Tapi Awas Rodanya Copot!”, disitu ada statemen dari Ketua Penyelenggara Pameran," tulis ASIANUSA di situs resminya.

Walaupun bernada canda, menurut hemat kami hal tersebut kurang pantas dinyatakan oleh yang terhormat Bp. Johnny Darmawan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Penyelenggara Pameran IIMS 2011, apalagi canda tersebut dilontarkan dalam Acara “Press Conference ke 2’ pada tanggal 22 Juni 2011.

"Pameran IIMS adalah Pameran yang bergengsi dan bertaraf Internasional yang tuan rumahnya adalah Negara Indonesia, dan menurut kami Bp. Johnny Darmawan, sebagai putra bangsa sepatutnya haruslah mendukung produk bangsanya sendiri, bukan nya malah mencemooh dengan candaan didepan para wartawan, yang berkesan merendahkan produk mobil nasional," lanjut tulisan tersebut.

Sehingga akhirnya, melalui rapat 'dadakan', para produsen mobnas yang tergabung di ASIANUSA memutuskan untuk mengundurkan diri dari keikutsertaannya di pameran IIMS 2011.

Sangat disayangkan, justru seharusnya melalui IIMS 2011 itulah mobnas bisa unjuk diri dan membuktikan kalau produknya tidak bisa disepelekan begitu saja. Bukan begitu?

Berikut surat resmi ASIANUSA yang terpampang di website resminya:


Asianusa mengundurkan diri sebagai peserta Pameran IIMS 2011 yang ke 19

Kepada Yth.
Dyandra Promosindo
The City Tower (TCT) 7th Floor
Jl MH Thamrin 81, Jakarta Pusat

Up. Bapak Susilo Wirawan

Hal: Pengunduran diri Asianusa sebagai peserta dalam Pameran IIMS 2011

Dengan hormat,

Pertama-tama kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan pelaksana serta penyelenggara pameran  IIMS2011 yang telah memberikan fasilitas kepada Asianusa untuk berpartisipasi dalam pameran tsb., bahkan pada tanggal 17 Juni 2011 perwakilan kami telah mengghadiri ‘Teahnical Meeting’ dan kami sudah mendapatkan ID Card serta bahan-bahan arahan dari pelaksana pameran (Dyandra Promosindo). Kami juga mengucapkan terima kasih telah diberikan fasilitas untuk melakukan ‘Test Drive” di area pameran tersebut, namun dalam perjalanannya kami cukup kaget membaca berita dari otomotifnet.com, yang berjudul “Di IIMS Bisa Test Drive Mobil Nasional, Tapi Awas Rodanya Copot!” , disitu ada statemen dari Ketua Penyelenggara Pameran yaitu:

"Tapi hati-hati, buat yang suka kebut-kebutan tidak boleh test drive mobnas, nanti rodanya copot," canda Ketua Panitia IIMS 2011, Johnny Darmawan, disela-sela konferensi pers IIMS 2011 yang kedua, hari ini (22/6). Berita selengkapnya dapat dilihat di website: http://mobil.otomotifnet.com/read/2011/06/22/320660/41/7/Di-IIMS-Bisa-Test-Drive-Mobil-Nasional-Tapi-Awas-Rodanya-Copot

Walaupun bernada canda, menurut hemat kami hal tersebut kurang pantas dinyatakan oleh yang terhormat Bp. Johnny Darmawan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Penyelenggara Pameran IIMS 2011, apalagi canda tersebut dilontarkan dalam Acara “Press Conference ke 2’ pada tanggal 22 Juni 2011. Pameran IIMS adalah Pameran yang bergengsi dan bertaraf Internasional yang tuan rumahnya adalah Negara Indonesia, dan menurut kami Bp. Johnny Darmawan, sebagai putra bangsa sepatutnya haruslah mendukung produk bangsanya sendiri, bukan nya malah mencemooh dengan candaan didepan para wartawan, yang berkesan merendahkan produk mobil nasional.

Sebagaiman yang dinyatakan dalam berita tersebut  bahwa ‘Entah apa maksud dari candaan Ketua Panitia IIMS 2011 tersebut,’, demikian juga kami tidak memahami apa maksud dari candaan tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas,  dengan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengajukan permohonan  Pengunduran diri Asianusa sebagai peserta dalam Pameran IIMS 2011, walaupun demikian kami tetap berharap agar Pameran IIMS 2011 mendapatkan kesuksesan.

Demikian surat pengunduran diri kami dan terima kasih atas perhatian serta kerjasama yang baik dari Penyelenggara dan Pelaksana Pameran IIMS 2011.


Salam Asianusa,

Ttd. Ketua                                                   

Ibnu Susilo 

Penulis : Bagja, sumber: (mobil.otomotifnet.com) 


Komentar Asianusa:

Sekedar tambahan info yang di copas dari beberapa media tentang kejadian pada waktu IIMS 2010, semoga bisa menjadi bahan renungan kita semua :

1. Sindirian dr org yang sama (nobnas mimpi disiang bolong) sebelum IIMS2010:

http://oto.detik.com/read/2010/05/24...i-siang-bolong

Senin, 24/05/2010 13:23 WIB
Johnny Darmawan: Mobnas, Mimpi di Siang Bolong
Syubhan Akib - detikOto

Jakarta - Ambisi beberapa kalangan untuk menciptakan mobil nasional dinilai seperti mimpi di siang bolong, susah diwujudkan.

Alih-alih membuat mobnas, Indonesia lebih baik menyiapkan diri untuk menjadi production base mobil atau pun produsen komponen mobil daripada bersusah payah membuat mobil nasional yang membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan di sela-sela peluncuran Yaris TRD di Grand Indonesia, Jakarta, Senin (24/5/2010).

"Jangan mimpi di siang bolong. Lebih baik kita siapkan diri jadi negara industri otomotif," ujarnya menanggapi pertanyaan dari wartawan mengenai apakah Toyota sebagai produsen mobil yang sudah berkecimpung di Indonesia selama puluhan tahun akan membantu mengembangkan mobil nasional.

Johnny lalu memberi contoh negara Meksiko. Meksiko menurut Johnny merupakan produsen komponen terbesar di Amerika, tapi mereka fokus disitu dan tidak berniat untuk membuat mobil sendiri walaupun sebenarnya mereka mampu.

Begitu pula dengan Thailand. Negeri gajah putih itu dianggap memiliki kemampuan membuat mobil nasional lebih baik dari Indonesia dan Malaysia, tapi mereka tetap bervisi menjadi negara basis produksi.

"Dan sekarang hasilnya Thailand jadi negara production base terbesar di ASEAN," tandasnya.

Di sisi lain, Malaysia yang punya mobnas Proton, lanjut Johnny terkesan memaksakan diri.

Proton sanggup bertahan karena subsidi pemerintah. Sedang saat ini untuk sisi R and D atau pengembangannya mereka kebingungan.

"Dulu mereka berharap pada Mitsubishi, tapi ternyata Mitsubishi tidak ngasih teknologinya. Nah sekarang Proton sedang kebingungan mau ngambil teknologi dari mana lagi," jelasnya.

"Jadi jangan mimpi di siang bolong, mending kita jadi negara yang dibutuhkan oleh industri otomotif dengan jalan jadi negara production base atau produsen komponen daripada ngotot membuat mobil nasional," tegasnya.

Anda setuju? ( syu / ddn )


2. Suasana IIMS 2010, Komodo, Merana di Tengah Hiruk Pikuk Pesta IIMS 2010:

http://www.tempointeraktif.com/hg/mo...266366,id.html

TEMPO Interaktif, Bendera merah putih ukuran 30 X 40 centimeter itu masih terikat kuat di sebuah tiang yang mirip antena di bagian belakang mobil off road yang dinamai Komodo itu. Warnanya pun sudah tak secerah kala bendera masih baru. Warna merahnya sedikit kabur termakan cuaca, begitu pun dengan bagian putih.
Berita terkait

“Tapi kami sangat bangga dengan keberadaan bendera itu. Itulah penanda jati diri bahwa ini benar-benar karya anak negeri asli Indonesia,” tutur Ibnu Susilo, Presiden Direktur PT FIN Komodo Teknologi, saat di temui Tempo di koridor Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (26/7).

Hanya penempatan mobil karya bangsa Indonesia itu sangat kontras dengan suasana hiruk pikuk pesta pameran otomotif , Indonesia International Motor Show (IIMS) 2010. Letaknya persis di koridor dari pintu masuk utama yang menuju hall C dan tak jauh dari toilet.

“Sebenarnya ada beberapa mobil buatan asli Indonesia yang diundang ke sini dan ditempatkan di di dalam hall C, termasuk kami Fin Komodo. Namun posisinya nyaris tidak terlihat oleh pengunjung,” kata Ibnu.

Memang, kehadiran mereka diundang oleh panitia untuk ikut berpartisipasi dalam perhelatan pameran otomotif itu. Ibnu mengaku kehadiran mereka memang tidak dipungut biaya.

“Tetapi ini sangat ironi dengan apa yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah, bahwa kita ingin membangun industri dalam negeri, dan membangun kemandirian bangsa. Ini sekaligus membuktikan betapa minimnya keberpihakan pemerintah terhadap karya anak negeri,” papar Giri Ramanda, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumatera Selatan kepada Tempo.

Giri yang sengaja mampir ke arena IIMS 2010 itu, mengaku terkejut dengan keberadaan mobil asli buatan anak negeri yang berada di luar ruangan. Awalnya, ia menyangka mobil tersebut adalah mobil untuk penujang kegiatan panitia. Namun saat mendekat dan mengetahui bahwa itu adalah mobil nasional asli Indonesia, barulah ia mahfum.

“Setahu saya, di negara manapun saat ada pameran otomotif, produk asli dalam negeri selalu di tempatkan di lokasi yang strategis. Ini bukan persoalan membayar sewa atau tidak, tetapi persoalan komitmen dan keberpihakan terhadap industri bangsanya sendiri,” tegas Giri.

Seorang pengunjung lain, yang tak disebut namanya berpendapat senada. Menurut pria yang berprofesi sebagai pengajar fakultas ekonomi di sebuah perguruan tinggi ternama di kawasan Depok, Jawa Barat itu fakta itu merupakan bukti nyata paradigma kebijakan ekonomi yang berpihak ke pasar.

“Jadi bukan hanya isapan jempol semata, kalau orang menyebut kebijakan ekonomi pemerintah sekarang adalah ekonomi hanya pemburu rente. Tak peduli bangsanya hanya jadi kuli yang penting investasi masuk, ekonomi seolah tumbuh,” papar dia.

Ia menyebut, seharusnya pemerintah justeru menempatkan karya bangsa Indonesia ini di tempat yang strategis. Meski masih dalam rupa seperti apa produk itu, namun keberadaannya haruslah menjadi kebanggan.

Lebih dari itu, kata dia, industri itu harus didukung agar berkembang. Apalagi saat ini Indonesia hanya menjadi pasar produk luar negeri. “Mereka mempekerjakan orang Indonesia sebagai buruh, keuntungan ditransfer ke negaranya dan pembentukan modal di dalam negeri tidak terjadi. Hasilnya, selamanya Indonesia hanya jadi bangsa kuli dan konsumtif,” tegasnya.

Sejatinya, bila diamati mobil Komodo yang oleh pemiliknya disebut sebagai Off Road Utility Car tidak kalah dengan mobil serupa keluaran luar negeri. Selain cocok untuk patroli di hutan, Komodo juga sangat cocok untuk misi penjelajah atau survey. “Komponennya 90 persen asli Indonesia. Bila mobil ini diproduksi secara massal, kami perkirakan akan melibatkan 120 perusahaan kecil menengah pemasok komponen,” aku Ibnu Susilo.

Mobil bermesin 250 cc empat langkah itu, mampu mengahsilkan tenaga hingga 16,7 daya kuda pada 7.500 rpm, dan torsi 17,6 Newton meter pada 5.500 rpm. Kendati bermesin kecil, Komodo mampu melesat hingga 60 kilometer per jam.

“Konsumsi bahan bakarnya juga cukup irit, satu liter untuk jarak 20 kilometer,” klaim Ibnu.

Komodo juga mampu Komodo mengangkut beban hingga 250 kilogram. PT Fin Komodo selaku produsen menyematkan fitur self recovery yang memungkinkan Komodo untuk tidak terbalik kala melibas lintasan dengan gundukan atau tanjakan tinggi. "Jadi sampai saat ini belum ada yang bisa menggulingkan," ungkap Ibnu

Selain itu tingkat kestabilan mobil ini cukup tinggi, bahkan di saat melibas medan offroad yang sangat ekstrem sekalipun. Bahkan saat melahap tanjakan setinggi satu meter. Hal itu berkat penggunaan peranti suspensi fully independent double wishbone dengan per keong pada roda belakang maupun depan. Sistem pengereman menggunakan sistem hidrolik cakram.

Komodo dirancang sendiri oleh Ibnu Susilo. Pria kelahiran lamongan Jawa Timur 29 Mei 1961 itu, sebelumnya pernah membidani lahirnya pesawat terbang N-250 Gatotkaca yang diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Pria lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya itu pernah menjabat head design engineer saat mengerjakan proyek mobil nasional Maleo.

Kini, Ibnu dan istrinya tengah menunggui prototipe Komodo di koridor JIExpo sembari ditemani hembusan angin kering Jakarta yang cukup menyengat kulit. Namun, mereka merasa terhibur karena tak sedikit pengunjung yang menghampirinya dan menanyakan Komodo.

“Alhamdulillah itu suatu rahmat tersendiri bagi kami, karena dengan begitu kami bisa melakukan edukasi kepada masyarakat, bahwa negerinya juga mampu membuat mobil,” imbuh Ibnu. (ARIF ARIANTO)


Nah, poin 1 itu adalah psiwar yang dilontarkan oleh Ketua Penyelenggara pameran sebelum even IIMS2010 digelar, dan poin 2 adalah kejadian pada waktu pameran IIMS 2010.

Perlu diketahui, even IIMS itu penyelenggaranya adalah Gaikindo dibawah pimpinan Joni Darmawan, dan Pelaksananya adalah Dyandra Promosindo, emang sih mereka kasih gratis space utk Asianusa (walau ditempatkan di antara spareparts, seperti juga yangbterjadi di IIMS tahun yang lalu), terus sebelum pameran digelar mereka melecehkan produk asianusa kalau test drive, ati2 ban bisa copot.

Nah, kalao di even pameran IIMS2011 sekarang ini Asianusa tetap ikut pameran, apa yang akan terjadi di IIMS tahun depan ? Kan tidak mungkin Asianusa protes kepada Penyelenggara atas statemen candaan JD yang dilontarkan sebelum pameran, tetapi Asianusa tetap ikut berkiprah pada pameran ... Pasti sindiran nya akan tambah besar lagi nantinya ...  :) 

Asianusa mundur bukan karena ngambeg atau takut , bahkan sebelumya (17/6) Asianusa sudah mengikuti Technical Meeting, namun kami berubah pikiran setelah ada statemen candan ketua penyelanggara yg di dpn wartawan tsb (22/6) dalam acara press conference 2 yang tidak dihadiri oleh Asianusa karena pada waktu itu Asianusa sedang pameran dan presentasi di Plasa kementrian Perindustrian.

Kami melihat dari sisi lain ...

JD sebagai ketua panitya di forum resmi seperti press conference, seharusnya mempromosikan seluruh peserta pameran, apalagi utk mobnas Asia Nusa yg pameran di negeri sendiri, tapi sebaliknya malah membuat black campaign.., jadi itu sdh menyiratkan bahwa dominasi tim JD yg menolak keberadaan mobnas masih kuat di IIMS. Kalau sdh begini pra kondisi yg diciptakan, maka tidak ada gunanya kita promosi di even pameran mereka (IIMS).

Sebenarnya tdk semua orang2 di Astra atau Gaikindo yg spt JD, masih banyak sekali yg nasionalis dan mendukung mobnas Asianusa, sehingga rugi kalau kita patah semangat thd JD dan timnya, yg memang JD dari semula bersikukuh dengan teorinya bahwa indonesia tidak akan bisa buat mobil!.. (baca: Mobnas, Mimpi di Siang Bolong). 

Karena itu, Asianusa bersikap tegas sebagai Bangsa Indonesia akan menjunjung Harga Diri Bangsa kita, serta produk-produk kita semua. 

Salam ASIANUSA !

4 komentar:

n.subiyanto mengatakan...

Setuju pak...bangsa Indonesia harusnya punya harga diri. Merdeka!

Anonim mengatakan...

Itulah terbukanya kedok sesungguhnya tuh manusia terhadap bangsa dan negara ini.Awas nanti jantung dia copot.

pakdheanto mengatakan...

saya sangat tertarik dengan finkomodo.
tapi sementara, nunggu versi rumahannya. soalnya pengennya utk kebutuhan keluarga tapi dengan teknologi asli indonesia.
maju terus asianusa

vania cantika mengatakan...


nonton online film online streaming tersedia juga untuk download
nonton online film online tv series full episode terupdate
nonton online film online reccommended yang males ke bioskop lengkap
nonton online film online paling keren jangan lupa feedback nya

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Dewa Yuniardi - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan