Jakarta - Dalam beberapa minggu terakhir Indonesia sedang mengalami demam mobil nasional atau mobnas. Tapi status Esemka sebagai mobnas dipertanyakan karena Esemka hanya mobil yang dirakit saja. Jadi sebenarnya apakah definisi dari mobil nasional tersebut?
Saat ini para pengembang mobil nasional seperti Fin Komodo, AG-Tawon, GEA, Kancil, Wakaba, Merapi dan Boneo merapatkan barisan membentuk sebuah perkumpulan bernama Asosiasi Industri Automotive Nusantara (Asia Nusa).
Asosiasi yang di deklarasikan pada Februari 2010 lalu menyepakati beberapa hal terkait definisi mobil nasional. Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi Asia Nusa Dewa Yuniardi menjelaskan beberapa hal terkait hal itu.
Menurutnya kepada kepada detikOto, akhir pekan lalu ada 3 aspek pokok sebuah mobil nasional.
"Pertama pemilik perusahaannya adalah orang Indonesia. Kedua pemegang hak patennya adalah orang Indonesia dan ketiga pemegang mereknya adalah orang Indonesia," papar Dewa yang juga menjabat sebagai Direktur Marketing PT Fin Komodo Teknologi ini.
Dewa juga mengakui kalau ada perbedaan yang signifikan antara definisi mobil nasional yang dia katakan tadi dengan definisi mobil nasional yang diyakini oleh para industrialis Indonesia yang bergerak di perusahaan-perusahaan otomotif asing.
Bagi para industrialis Indonesia yang bekerja untuk perusahaan asing, definisi mobil nasional kebanyakan adalah sebuah mobil yang dirakit di Indonesia dengan komponen dan tenaga kerja Indonesia.
"Definisi memang berbeda-beda. Tapi sebagai gambaran, kalau definisinya seperti itu, kalau sebuah merek Jepang, misalnya, mengekspor mobil ke Afrika dari pabrik Indonesia yang pakai komponen Indonesia dan dirakit oleh orang Indonesia tetap saja orang Afrika tahunya itu mobil Jepang. Bukan mobil Indonesia," papar Dewa.
"Karena itulah kalau kita hanya punya pabrik dari merek asing, kita tidak akan berkembang dan tidak bisa buka industri baru di luar negara kita. Tapi kalau kita pakai merek sendiri, kita bisa bawa merek itu untuk buka pabrik di luar negeri," jelasnya lagi.
Sementara untuk memajukan industri mobil nasional, ada dua pihak yang bisa mempercepat kemajuan industri lokal ini yakni masyarakat dan pemerintah.
Sebab bila masyarakat mau menggunakan dan membeli mobil merek lokal dan mau menerima segala kekurangannya, ditambah bantuan pemerintah terutama berupa sokongan kebijakan, bukan tidak mungkin industri mobil nasional akan bergerak cepat.
"Bila kita bersama-sama, bahu membahu membangun negeri kita sendiri, saya yakin mobnas akan bisa tumbuh cepat," pungkasnya.
( ddn / ddn )
0 komentar:
Posting Komentar