Sumber : KompasOtomotif | Author : agung kurniawanMobil listrik Ahmadi disiapkan jadi salah satu mobil nasional, belum terdengar lagi perkembangannya. |
Jakarta, KompasOtomotif -
DPR meragukan keseriusan pemerintah mengembangkan mobil nasional
(mobnas) karena proyek tersebut tidak tertuang dalam rencana kerja dan
anggaran Kementerian Perindustrian periode 2013.
"Semangat untuk mengembangkan mobnas tiba-tiba meredup dan tidak
masuk dalam rencana kerja dan anggaran 2013," komentar Anggota Komisi VI
DPR RI Mardani di Jakarta, Selasa (19/9/2012). Menurut, ia ketika
berita mobil nasional terangkat menjadi isu nasional, hampir semua pihak
termasuk menteri-menteri bersemangat perlunya mengembangkan mobil
nasional. "Bahkan tak kurang Presiden SBY mengharapkan munculnya mobil
listrik dan hibrida dalam salah satu kegiatannya di Yogyakarta Juni
lalu," tegasnya.
Tidak ada perhatian
Dalam rencana kerja dan anggaran (RKA), Kementerian Perindustrian Tahun
2013, tercatat pagu anggaran Rp3 triliun, alokasi untuk belanja
prioritas hanya Rp2,5 triliun. Jumlah tersebut, cukup besar namun dari
paparan yang disampaikan Kementerian Perindustrian kepada Komisi VI DPR
RI pada raker 12 September 2012, tidak terdapat penjelasan yang
menunjukkan perhatian pemerintah kepada pengembangan mobil nasional.
"Dalam RKA 2013 yang disampaikan Kementerian Perindustrian tersebut
tidak terdapat alokasi khusus untuk mendorong pengembangan mobil
nasional. Baik dalam bentuk kajian, studi kelayakan, apalagi lebih jauh
mengenai insentif bagi swasta maupun BUMN yang berminat mengembangkan
mobil nasional," papar Mardani.
Padahal, peluang untuk mengembangkan mobil nasional sangat besar
mengingat pasar domestik kendaraan bermotor sangat potensial di
Indonesia. Menurut Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia), penjualan mobil tahun 2012 hingga Agustus sudah mencapai
lebih dari 700.000 unit dan diperkirakan mencapai 1 juta unit mobil
pada akhir tahun.
"Permintaaan masyarakat akan kendaraan bermotor khususnya roda empat
terus meningkat dari tahun ke tahun. Sudah saatnya masyarakat membeli
produk bermerek Indonesia dan pemerintah jangan gentar dengan prinsipal
asing yang telah lama bercokol di Indonesia," cetus Mardani.
Dikemukakannya bahwa pengembangan mobnas membutuhkan koordinasi dan
kerja sama dengan berbagai pihak termasuk BUMN dan asosiasi industri
kendaraan bermotor dan DPR berharap Kementerian Perindustrian bisa
menjadi pemimpin pengembangan mobil nasional ini. Editor :
Zulkifli BJ
0 komentar:
Posting Komentar