ASIANUSA singkatan dari ASOSIASI INDUSTRI AUTOMOTIF NUSANTARA dimana anggotanya terdiri dari produsen 'Micro Car' dan Mesin Penggerak di seluruh Indonesia.



Regulasi Mobil Murah Masih Dibahas

Sandra Karina - Koran SI (Seputar Indonesia)

Jakarta– Regulasi program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) saat ini masih digodok antarkementerian. Regulasi resmi akan dikeluarkan sejalan dengan kesiapan masing-masing produsen.

“Regulasi tersebut masih dibicarakan interdepartemen. Target tetap 2012, mudah-mudahan bisa tercapai. Jadi saat regulasi keluar, semua sudah bisa langsung jalan,” kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi di Jakarta kemarin.

Dalam penyusunannya, kata Budi, setiap pasal dibuat berdasarkan negosiasi antara principal dan pemerintah. Budi menegaskan, sejumlah principal seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Nissan tetap berkomitmen mendukung dan menunggu realisasi program itu. Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra membenarkan hal itu.“Masih menunggu peraturannya apa. Belum ada pembicaraan dengan pemerintah. Daihatsu akan mengikuti peraturan itu. Sampai saat ini belum ada peraturannya, jadi kami belum tahu,”kata Amelia. Namun, Amelia memastikan ADM siap untuk memproduksi mobil murah sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan pemerintah.“Pada dasarnya Daihatsu siap.

Di Jepang, kita terkenal sebagai pembuat mobil kompak,mobil kecil. Mau yang 1.200 cc, 1.000 cc, 800 atau 600 cc, kita bisa buat.Tapi kan sebagai industri, yang kita bisa hanya menanti,” jelasnya. Hal senada diungkapkan Ketua Bidang Marketing/Komunikasi principal kendaraan lokal, Asia Nusa, Dewa Yuniardi.  Hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui kapan regulasi program mobil murah akan keluar.  Pemerintah, kata dia, juga belum memberi sinyal kapan regulasi itu akan keluar. Asia Nusa terdiri atas delapan principal lokal. Selain semua pemiliknya lokal, setiap principal itu memiliki brand, pabrik, desain, dan analisa masing-masing. “Sepertinya sedang dimatangkan oleh pemerintah.Belum ada sinyal dari pemerintah kapan akan keluar. Sebaiknya kita keep silent dulu,”kata Dewa.

Terlepas dari itu, kata dia, produsen lokal sudah memproduksi sejumlah mobil murah yakni Gea dan Tawon.  Harga off the road untuk Tawon adalah sekitar Rp42 juta untuk tipe pikap,dan Rp48 juta untuk city car. “Selain itu, ada juga mobil lain yang akan produksi, yakni Wakaba,” kata Dewa. Dewa menegaskan, pihaknya tidak merasa keberatan terkait adanya persaingan dengan principal Jepang yang nantinya kemungkinan juga akan memproduksi mobil murah. “Tidak masalah kalau lawan principal Jepang. Persaingan di pasar kan wajar,”tandasnya.

Ketua Asia Nusa Ibnu Susilo mengatakan, pihaknya belum mengetahui apakah akan ada perbedaan pemberlakuan keringanan pajak terkait program mobil murah untuk mobil lokal dan buatan Jepang. Namun, kata dia, keringanan pajak akan menekan harga mobil sehingga menjadi lebih murah. “Kalau disubsidi akan lebih murah,tapi subsidinya di mana dulu. Misalnya di area pajak perusahaan atau pembelian kemungkinan akan menekan harga jual. Kalau disamakan posisinya,tidak akan kelihatan yang mana produk yang benar benar lokal. Tapi saya belum tahu apakah ada treatment khusus,”papar Ibnu.

Sumber: Seputar-indonesia.com, 20 April 2011

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Dewa Yuniardi - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan