Wednesday, 20 April 2011 - Harian Seputar Indonesia
JAKARTA– Regulasi program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car) saat ini masih digodok antarkementerian. Regulasi resmi akan dikeluarkan sejalan dengan kesiapan masing-masing produsen.
“Regulasi tersebut masih dibicarakan interdepartemen. Target tetap 2012,mudah-mudahan bisa tercapai. Jadi saat regulasi keluar, semua sudah bisa langsung jalan,” kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi di Jakarta kemarin.
Dalam penyusunannya, kata Budi,setiap pasal dibuat berdasarkan negosiasi antara principaldan pemerintah.Budi menegaskan, sejumlah principal seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan Nissan tetap berkomitmen mendukung dan menunggu realisasi program itu. Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra membenarkan hal itu.“Masih menunggu peraturannya apa.Belum ada pembicaraan dengan pemerintah. Daihatsu akan mengikuti peraturan itu. Sampai saat ini belum ada peraturannya, jadi kami belum tahu,”kata Amelia. Namun, Amelia memastikan ADM siap untuk memproduksi mobil murah sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan pemerintah.“Pada dasarnya Daihatsu siap.
Di Jepang, kita terkenal sebagai pembuat mobil kompak,mobil kecil. Mau yang 1.200 cc, 1.000 cc, 800 atau 600 cc, kita bisa buat.Tapi kansebagai industri, yang kita bisa hanya menanti,” jelasnya. Hal senada diungkapkan Ketua Bidang Marketing/Komunikasi principal kendaraan lokal,Asia Nusa,Dewa Yuniardi. Hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui kapan regulasi program mobil murah akan keluar. Pemerintah, kata dia, juga belum memberi sinyal kapan regulasi itu akan keluar.Asia Nusa terdiri atas delapan principal lokal.Selain semua pemiliknya lokal, setiap principal itu memiliki brand, pabrik, desain, dan analisa masing-masing. “Sepertinya sedang dimatangkan oleh pemerintah.Belum ada sinyal dari pemerintah kapan akan keluar. Sebaiknya kita keep silentdulu,”kata Dewa.
Terlepas dari itu, kata dia, produsen lokal sudah memproduksi sejumlah mobil murah yakni Gea dan Tawon.Harga off the road untuk Tawon adalah sekitar Rp42 juta untuk tipe pikap,dan Rp48 juta untuk city car.“Selain itu, ada juga mobil lain yang akan produksi, yakni Wakaba,”kata Dewa. Dewa menegaskan, pihaknya tidak merasa keberatan terkait adanya persaingan dengan principalJepang yang nantinya kemungkinan juga akan memproduksi mobil murah. “Tidak masalah kalau lawan principal Jepang.Persaingan di pasar kanwajar,”tandasnya.
Ketua Asia Nusa Ibnu Susilo mengatakan, pihaknya belum mengetahui apakah akan ada perbedaan pemberlakuan keringanan pajak terkait program mobil murah untuk mobil lokal dan buatan Jepang. Namun, kata dia, keringanan pajak akan menekan harga mobil sehingga menjadi lebih murah. “Kalau disubsidi akan lebih murah,tapi subsidinya di mana dulu. Misalnya di area pajak perusahaan atau pembelian kemungkinan akan menekan harga jual. Kalau disamakan posisinya,tidak akan kelihatan yang mana produk yang benarbenar lokal. Tapi saya belum tahu apakah ada treatment khusus,”papar Ibnu.
Toyota Segera Rilis Model Baru
Sementara itu, PT Toyota Astra Motor (TAM) memastikan akan menghadirkan model baru di segmen multi-purpose vehicle (MPV) pertengahan tahun ini. Rencananya, MPV terbaru Toyota tersebut dirilis pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011 mendatang. Produk tersebut telah dikembangkan sejak pertengahan 2010 lalu dan saat ini sedang dalam tahap produksi.
“Di Indonesia International Motor Show akan diluncurkan,” kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan seusai perayaan ulang tahun ke-40 Toyota di Indonesia, dengan tema An Endless Journey of Seeding the Goodness di Jakarta kemarin. Meski tidak menyebutkan secara detail spesifikasi jagoan barunya itu,TAM memastikan MPV tersebut akan dijual dengan harga yang sangat kompetitif dan diyakini menjadi salah satu produk fenomenal. Di pasar domestik, Toyota Kijang Innova dan Toyota Avanza berhasil menjadi market leaderuntuk segmen MPV.Hingga Maret 2011, Toyota berhasil menjual 32.943 unit mobil. Lebih dari 50% disumbangkan oleh Toyota Avanza yang berhasil terjual 17.734 unit selama Maret 2011.Pencapaian ini merupakan yang tertinggi pernah dicapai Avanza sejak pertama kali diperkenalkan pada akhir 2004.
’’Semoga capaian ini makin mendorong kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen Toyota,” ujar Johnny. Dia menegaskan,keberadaan Toyota di Indonesia tidak semata- mata untuk kepentingan bisnis, tapi juga ingin memberikan kontribusi bagi kemajuan sektor industri automotif nasional dalam arti luas, termasuk kegiatan bersifat sosial.”Untuk itu, selain terus menerus meningkatkan kualitas produk dan layanan,Toyota juga akan lebih memperkuat program corporate social responsibility (CSR). Ini adalah wujud tanggung jawab dan terima kasih kami kepada bangsa ini,”katanya. Head of Marketing Public Relation PT ToyotaAstra Motor Rouli Sijabat mengatakan,Toyota juga membangun Toyota Eco Island di kawasan Ancol.
Pembangunannya merupakan salah satu upaya Toyota memberikan keuntungan sosial kepada masyarakat. Bekerja sama dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk,TAM telah mengembangkan kawasan seluas 1,5 hektare dengan berbagai jenis pohon habitat asli daerah pantai. “Sengaja kami memilih kawasan Taman Impian Jaya Ancol untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan pengalaman dekat dengan alam, baik sebagai sarana edukasi maupun rekreasi peduli lingkungan.Kami harapkan ini bisa memberikan inspirasi bagi semua,”kata Rouli . sandra karina /anton c
0 komentar:
Posting Komentar