Fin Komodo Offroad Utility Vehicle |
Syubhan Akib - detikOto - Selasa, 04/12/2012 18:25 WIB
Jakarta - Perkembangan mobil nasional yang tidak
signifikan dalam beberapa tahun belakangan membuat banyak pihak gelisah.
Karena itu, ada 2 saran yang diajukan oleh LIPI untuk menyikapi masalah
mobil nasional ini.
Peneliti LIPI G. S. Indraprahasta memaparkan kalau pemerintah punya peran yang penting terkait keberlangsungan hidup mobil nasional.
Pemerintah menurutnya harus mengeluarkan segala upaya agar industri mobil nasional bisa berkembang dan melawan atau paling tidak bertahan dari dominasi merek asing yang ada di Indonesia.
"Untuk masalah mobil nasional, ada 2 kesimpulan atau saran yang kami ajukan. Tapi ini lumayan ekstrim," kata Indraprahasta di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (4/12/2012).
"Pertama, pengembangan mobil nasional dianggap tidak prospektif sehingga Indonesia lebih baik bermain di penguatan industri komponen," jelasnya.
Hal ini menurut Indraprahasta merunut pada kenyataan kalau pemerintah sebenarnya tidak punya visi yang jelas terkait mobil nasional. Saat ini, fokus pemerintah adalah menjadikan Indonesia sebagai basis komponen merek-merek asing, bukan membuat subur mobil nasional.
Namun, bila memang serius untuk mengembangkan mobil nasional, baik pemerintah, masyarakat atau pun produsen mobil lokal harus bersama-sama belajar mengembangkan transisi mobil nasional untuk dapat menjadi bagian dari pengembangan industri otomotif nasional.
"Kita harus merubah paradigma rezim yang cenderung neo-liberalis menjadi lebih rasionalis-nasionalis," tambahnya.
"Pemerintah juga perlu memainkan peran penting secara terencana yang mengarah dan mendorong pertumbuhan industri mobil nasional," terang Indraprahasta.
"Disamping itu, produsen harus fokus pada suatu segmen produk dan pasar yang sangat spesifik sehingga tidak berdarah-darah bersaing secara langsung dengan rezim mobil asing," tuntasnya.
Peneliti LIPI G. S. Indraprahasta memaparkan kalau pemerintah punya peran yang penting terkait keberlangsungan hidup mobil nasional.
Pemerintah menurutnya harus mengeluarkan segala upaya agar industri mobil nasional bisa berkembang dan melawan atau paling tidak bertahan dari dominasi merek asing yang ada di Indonesia.
"Untuk masalah mobil nasional, ada 2 kesimpulan atau saran yang kami ajukan. Tapi ini lumayan ekstrim," kata Indraprahasta di Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (4/12/2012).
"Pertama, pengembangan mobil nasional dianggap tidak prospektif sehingga Indonesia lebih baik bermain di penguatan industri komponen," jelasnya.
Hal ini menurut Indraprahasta merunut pada kenyataan kalau pemerintah sebenarnya tidak punya visi yang jelas terkait mobil nasional. Saat ini, fokus pemerintah adalah menjadikan Indonesia sebagai basis komponen merek-merek asing, bukan membuat subur mobil nasional.
Namun, bila memang serius untuk mengembangkan mobil nasional, baik pemerintah, masyarakat atau pun produsen mobil lokal harus bersama-sama belajar mengembangkan transisi mobil nasional untuk dapat menjadi bagian dari pengembangan industri otomotif nasional.
"Kita harus merubah paradigma rezim yang cenderung neo-liberalis menjadi lebih rasionalis-nasionalis," tambahnya.
"Pemerintah juga perlu memainkan peran penting secara terencana yang mengarah dan mendorong pertumbuhan industri mobil nasional," terang Indraprahasta.
"Disamping itu, produsen harus fokus pada suatu segmen produk dan pasar yang sangat spesifik sehingga tidak berdarah-darah bersaing secara langsung dengan rezim mobil asing," tuntasnya.
0 komentar:
Posting Komentar