ASIANUSA singkatan dari ASOSIASI INDUSTRI AUTOMOTIF NUSANTARA dimana anggotanya terdiri dari produsen 'Micro Car' dan Mesin Penggerak di seluruh Indonesia.



Soal Mobnas, DPR Pertanyakan Keseriusan Pemerintah



Menurut anggota Komisi VI DPR RI Mohamad Sohibul Iman, program mobnas yang telah diwacanakan sejak tiga tahun lalu hingga kini belum tampak jelas arah perkembangannya. Bahkan, payung hukumnya pun belum kunjung dibuat dan diselesaikan. Sebaliknya, program sandingan mobnas, yaitu Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah dengan melibatkan pabrikan produsan mobil dunia yang 'digawangi Kementerian Perindustrian, justru tampak lebih maju dan berkembang.
 
"Sementara mobnas tidak jelas arah kebijakan, perkembangan, dan rintisannya," ujar Sohibul Iman kepada JurnalParlemen, Minggu (13/1).

Iman mengatakan, sejak awal pemerintah memang membuat program LCGC atau mobil murah dan itu telah diserahkan ke Kementerian Perindustrian. Dan, Kementerian Perindustrian telah melaksanakannya. Kata Iman, LCGC adalah mobil murah yang ramah lingkungan, tetapi konsep ini berbeda dengan konsep mobil nasional. Sebab, LCGC dikembangkan pemain besar yang sudah ada.

"Makanya kemarin sudah keluar beberapa mobil yang di bawah Rp 100 juta. Itu programnya Menperin. Artinya, program pemerintah yang dimintakan Menperin," ujarnya.

Di sisi lain, kata Iman, apa yang dilakukan Menneg BUMN Dahlan Iskan dengan mobil listrik Tucuxi sebenarnya adalah program tersendiri. "Dia ingin mengembangkan dua hal, yaitu bagian dari upaya strategi pengembangan energi bahwa kita sudah tidak waktunya lagi menggunakan mobil dengan BBM tetapi harus mencari alternatifnya yaitu mobil listrik."

Kedua, pemain mobil listrik adalah pemain lokal. Nah, ini yang disebut sebagai mobil nasional. "Memang yang resmi dari pemerintah adalah yang LCGC itu, di bawah Kemenperin. Tetapi apa yang dilakukan Pak Dahlan itu bukan hal yang jelek, bagus juga. Tetapi kemudian kesannya adalah dia tidak terencana dengan baik, sporadis," katanya.

Apakah Dahlan ini melewati kewenangannya? "Yang paling tahu adalah bosnya Pak Dahlan sendiri yaitu Presiden, bagaimana Pak SBY sendiri melihat hal itu," ujar politisi PKS ini.

Karena DPR menghendaki program mobnas berjalan, Iman mengapresiasi upaya yang dilakukan Dahlan Iskan dengan pengembangan mobil listriknya  itu. Tetapi upaya-upaya itu harus terencana dengan baik.

"Yang kami sesalkan dari DPR, Pak DI ini terkesan sporadis, tidak dengan suatu perencanaan yang baik. Makanya kejadianlah sekarang ini tanpa melakukan uji kelayakan, belum ada sertifikat kelayakan untuk jalan, sudah dipakai di jalan raya. Ini kan sebenarnya hal yang sangat tidak baik. Nah itu yang sudah melebihi kewenangan Dahlan Iskan," ujarnya.

Secara pribadi, Iman sangat mendukung pengembangan mobnas, tetapi tetap harus dilakukan secara terencana, ada payung hukum jelas, dan tidak menabrak kewenangan suatu kementerian.

"Harus disandingkan antara program LCGC dengan program mobnas itu. Kalau LCGC itu kan pemainnya bisa Honda, Toyota, dan lain-lain. Tetapi untuk yang mobnas, kita minta pemainnya adalah pemain lokal."

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Dewa Yuniardi - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan